Rasa Ini

Kadang aku bertanya pada diriku sendiri. ada apa dengan perasaan aku ini ? kenapa aku rela melihatnya menjalin hubungan dengan orang lain ? kenapa aku tidak menjalin hubungan dengan dia juga ? kenapa dia ? kenapa bukan orang lain ?

pertanyaan-pertanyaan diatas juga kusandingkan dengan kata seandainya yang ingin sekali kejadian ini akan terjadi sehingga tidak terlalu membuat aku merasakan apa yang aku rasakan sekarang. seandainya aku tidak mengenalnya, seandainya aku tidak di SMP itu, seandainya aku tidak 1 kelas dengannya, seandainya dia tidak di kelas itu, seandainya kami tidak dipertemukan.

tapi semua itu sudah terlambat bagiku, semua sudah terjadi, semua kejadian sudah terjadi begitu saja seperti yang sudah disuratkan olehNYA. aku tidak bisa mengubah dan hanya mengikuti alur yang sudah digariskan olehku. walaupun aku tidak tahu akan berujung kemana nantinya perasaan ini.

DIA membuatku menjadi sosok yang berbeda ketika aku didekatnya, DIA membuat perasaanku menjadi lebih memiliki emosional ketika didekatnya, DIA yang membuatku kehilangan kata-kata yang ingin kuucapkan. DIA membuatku belajar banyak hal yang aku tidak tahu sebelumnya.

Aku tidak tahu perasaan DIA ke aku apa ? dan aku tidak mau tahu itu. yang aku mau hanya melihat dia tersenyum kepada siapapun termasuk itu aku. melihat dia kembali ceria. melihat dia kembali bergairah dengan cita-citanya yang diimpikannya selama ini. sepertinya, aku benar-benar tulus mencintai dan menyayanginya. bagiku status hubungan tidaklah begitu penting karena itu akan menyulitkanku dengannya. aku tidak pernah marah dan tidak begitu emosional ketika dia menjalin hubungan dengan siapapun itu. justru aku sangat senang, karena ada yang memperhatikan dan menjaga nya disana. tetapi ketika dia curhat dan menangis kepadaku, perasaan terbakar marah timbul dihatiku dan entah kenapa aku begitu emosional kepada orang yang telah membuat dia menangis.

Kenapa aku begitu emosional ? kami tidak memiliki status hubungan apapun. kami hanya sahabat. tetapi, kenapa perasaanku seperti itu ? kenapa aku tidak memiliki perasaan yang sama kepada mantan aku ? padahal antara aku dan DIA ada penghalang yang begitu kuat dan nyata yang sulit untuk dihilangkan walaupun ada kemungkinan. aku belajar sesuatu dari kisah cintaku ini. ketulusan yang sudah tertanam dalam hati sangat sulit untuk diruntuhkan. begitu kuatnya sehingga tanpa kusadari banyak yang terluka karena nya. tetapi, keadaan begitu memihak antara aku dan dia. ketika aku butuh seseorang, hanya dia yang muncul. apakah itu hanya kebetulan saja atau sudah digariskan.

Aku sama sekali tidak ada niat untuk menjalin suatu hubungan dengan dia. dan kami pun juga belum pernah menjalin hubungan. tetapi perasaan yang kualami saat ini sudah melebihi itu. aku sudah membuka hati kepada banyak wanita. tetapi kenapa banyak wanita yang sulit sekali masuk ke dalam hatiku. sampai ada yang terluka dan kecewa. aku minta maaf kepada wanita yang tanpa sengaja kubuat terluka dan kecewa. aku mohon maaf yang sebesar-besarnya karena aku tidak ada maksud apapun. itu bukanlah yang kumau.

Aku ingin menjalin hubungan yang begitu tulus dari hati tanpa memandang materi dan fisik. aku ingin seperti pak habibie dan bu ainun, mencintai dengan ketulusan yang dibalas dengan ketulusan juga. aku ingin menjalin hubungan dengan wanita di kemudian hari seperti puzzle, banyak perbedaan tetapi perbedaan itulah yang saling melengkapi. saling membutuhkan satu sama lain. saling memiliki ikatan secara emosional.

aku tidak tahu wanita mana yang memiliki tulang rusuk ku. aku juga tidak tahu wanita mana bagian dari puzzle dalam hidupku. dan aku tidak tahu wanita mana yang bisa menemaniku dan mendampingiku di dunia setelah kiamat. ketulusan Nabi Muhammad SAW dalam mencintai Aisyah ingin kutiru. Beliaulah tauladanku. semoga aku menemukan Aisyah yang lain dalam hidupku. amin... amin ya rabbal alamin.