Mungkin judul di atas lebih cocok di kaitkan dengan orang yang berpendapat jodoh enggak akan lari kemanapun dan saya adalah orang yang setuju dengan kedua pendapat diatas. dikarenakan wanita adalah bagian dari rusuk pria yang patah, patahan setiap pria berbeda-beda dan hanya cocok pada satu pasangan rusuk yang patah pula. begitu juga jodoh, dipaksakan bagaimanapun juga apabila tidak cocok maka akan berakhir juga.
Setiap insan pasti pernah mengalami First Love atau cinta pertama kali dalam hidup sebagai awal pendewasaan pribadi insan tersebut. pengalaman pribadiku cukup complicated. mencintai seorang bidadari yang begitu sangat sempurna dimata dan hatiku, walaupun aku belum pernah menyatakan perasaan ini langsung kepadanya. akan tetapi perasaan akan tulisan ini cukup puas bagiku untuk mencurahkan segalanya yang terjadi di dalam benakku. cukup menderita bagiku merasakan perasaan ini dari awal merasakan cinta sampai sekarang yang berusaha melupakannya.
Namun, untuk kesekian kalinya aku gagal melakukannya. karena kegagalanku ini, aku sampai menggoreskan garis di hati wanita yang tak sepantasnya aku sakiti. cukup bagiku menggoreskan hatinya, walaupun dia rela. tapi aku tak tega melakukannya karena takut akan makin mengoyakkan hatinya. karena kejadian ini lah aku jadi berkeyakinan love at the second sight.
pernah aku berkata pada salah seorang sahabat, apabila aku merasakan love at the first sight. aku akan menahan hasrat untuk melakukan itu. menahan hasrat untuk mendekati hatinya samapi aku siap. sampai aku siap untuk menanggalkan First Love aku. sampai aku berhasil mencari orang yang bisa merebut 50% hatiku dari First Love aku. sampai aku berhasil mendapatkan wanita yang bisa membimbingku ke jalan yang sebenarnya. mengarungi hidup berdua, menghabiskan sisa hidup berdua seperti sepasang angsa yang tak bisa hidup tanpa pasangan hidupnya.
Love at the second sight mungkin berguna bagiku yang mengalami perasaan seperti ini. walaupun aku tak pernah mengalami secara nyata keindahan berdua dengan First love, tapi hati ini mengalaminya walau hanya dengan bayang semu belaka. aku tidak pernah tau apa yang terjadi dengan hatiku ini, kesetian ataukah hanya ambisi semata. aku juga tidak bisa membohongi hatiku ini, tidak bisa membohongi dengan apa yang aku rasakan sekarang. semakin aku berusaha melupakannya, semakin dia melekat di hatiku. mungkin TUHAN punya jalan lain bagiku. tapi aku tak tahu akhir jalan ini. aku tak bisa melihat ujung jalan ini. aku tak bisa melihat seberkas cahaya walau itu setitik sinar. aku hanya terus berharap bahwa ini bukan kenyataan. aku hanya akan terus berikhtiar dengan apa yang terjadi sekarang.
No comments:
Post a Comment